Pada hari ini
malam selasa tanggal, 15/06/2015. Pada suatu tempat yang delegasi orang papua
hadir dalam rangkah menyelesaikan suatu persoalan. Dalam mimpi, saya melihat
tempat yang kami tempati adalah tempatnya yang didominasi dengan ras melayu.
Dan disina kami yang hadir adalah delegasi semua pemuda dan mahasiswa yang
tersebar di wilayah indonesia serta papua. Sebelum acara, rupanya sudah
didesain sedemikianrupa dari pemilik hotel setelah sebelum ada jadwal
pelaksanaan acara tersebut, sehingga yang bersangkutan mendesain semua cara
yang akan mengacaukan acara berlangsung.
Pada awal
pengelihatan atau mimpi saya, tidak diperlihatkan topik acara atau kegiatan namun
yang rasakan abstrak adalah apa yang kami sampaikan pendapatnya kepada pemimpin
sidang memang sesuai dengan rasional dan terus memberi kesempatan untuk
menyampaikan pikiran dan usul, saran dan tanggapan sehingga lawan atau ras
melayu yang disebutkan sebelumnya, sehingga membangkita amarah dan menyerang
kami. Dalam aksi penyerangan, kami juga serang tidak tinggal diam tetapi saling
menyerang hampir 4 (empat) jam lebih yang rasakan dalam mimpi itu.
Kemudian semua
kami orang papua yang hadir dalam acara dibunuh habis-habisan dengan pedang,
pisau dan alat tajam lain dan buang di jurang yang dekat dengan hotel atau
tempat acara. Saya melihatnya sudah ada desain tertentu sehingga kami
benar-benar dilakukan dengan dengan tidak ada pengampunan baik, dipotong
langsung di imingi dengan cara lain unuk kami percaya semisal dalam kamar, WC
dan lain-lain.
Namun semua itu
saya tidak nyawa mahasiswa papua satupun yang sudah dipotong, kelihatan
disekitar tetapi dalam mimpinya kami dihabisi dan buang langsung sehingga tidak
melihat mayat. Termasuk saya ada keluarga bangsa melayu yang bisa tolong
numpang dalam kamarnya, namun tidak lama kemdian di panggil untuk keluar dan
katanya masalah sudah aman. Lalu saya keluar ada satu pengawal utusan khusus
dari pihak bangsa melayu dalam perjalanan menuju suatu tempat, tiba-tiba
pengawal tersebut mengambil pisau pendek besar berwarnah bening langsung
menikam saya begini saya tidak siapa dia secara tiba-tiba pegang tangannnya.
Yang melakukan hal ini sebagian dari mereka (melayu), sebelum melakukan aksinya
tersebut saya sudah melihat dan membaca rencana jahat dan saat itu saya
langsung jauh dari dia.
Setelah itu saya
bertemu dengan kawan-kawan saya dari papua disuatu tempat tidak jauh tempat
acara dan kejadian. Kemudian kami saling mencari dan kumpul kembali, namun
hanya satu orang yang kami tidak ditemukan. Dalam aksi sebelumnya diantara
mereka juga saling bunuh, antara membelah bangsa malenesia (Papua) dan melayu
(Indonesia) dan akhirnya kami berhasil memenangkan pertarungan tersebut baik
gagasan maupun fisik. Sepanjang kami balik menju kampung halaman, saya melihat
bendera bintang gejora baik besar kecil sepanjang jalan. Sebelum kami balik
kepapua berhasil membentengkan bendera bintang kejora dengan suara yang keras
papua free forever to independent.
Dalam perjalanan
menujuh have independen west papua, saya bertemu Anderias Mirin Pdt. tua bahasa lokal wilayah suku
Mek Kabupaten Yahukimo dan Dr. Beny Giay selaku ketua sinode gereja GIMI di
tanah papua. Kedua beliau menyampaikan selamat kepada kami pemuda dan mahasiswa
papua dengan rasa sedih menangis karena terharu melihat kemenangan kami. Dalam
kata-kata mereka mengatakan dengan demikian inilah yang Tuhan hendaki, selama
sekian tahun perjuang melawan, tidak mengenal takut, sedih, bosan, lela dan pandang
menyerah demi selamatkan bumi cenderawasih akhirnya hari ini dunia menjadi
saksi hidup atas kemerdekaan bangsa papua barat.
Jalan menujuh
papua, sangat indah dengan rumput hijau yang penuh dengan pohon yang sejuk di
tengah pohon tersebut ada spanduk bendera papua yang tuliskan Free west papua.
Bendera tersebut, ada banyak macam besar, kecil dan bahkan paling kecil.
Sesampainya kami
dipapua disamput dengan berbagai cara dari rakyat papua atas kemenangan yang
kami rai. Dalam mimpi saya seolah-olah kami di jakarta atau inggris jadi rai
kemerdekaan bukan dari pulau papua melainkan dari tempat lain. Dan kemerdekan
tersebut, bawah di papua untuk melanjutkan misi kebebasan papua barat.
Mimpi ini
terjadi sesudah saya mendapat berita terapdate tentang penolakan RUU otonomi
plus papua (Program Legislasi Nasional)
oleh DPR RI pusat dibawah atas perjuangan Wiliam Wandik anggota DPR RI dari
Kabupaten Yalimo Papua dari fraksi partai Demokrat. Setelah melihat dan
mendengar kenyataan tersebuat semua pemimpin besar papua memintah Refrendum.
Pada hari senin tanggal 15/06/2015 pukul.15 lebih di jl. Rappocini Raya Lr.9,
kontrakan 2 Ikatan Pelajar Mahasiswa Yahukimo Di Kota Studi Makassar
(Mimpi
Viktor Mirin)