Selasa, 16 Juni 2015

Mimpi Viktor Tentang Tanah Papua



Pada hari ini malam selasa tanggal, 15/06/2015. Pada suatu tempat yang delegasi orang papua hadir dalam rangkah menyelesaikan suatu persoalan. Dalam mimpi, saya melihat tempat yang kami tempati adalah tempatnya yang didominasi dengan ras melayu. Dan disina kami yang hadir adalah delegasi semua pemuda dan mahasiswa yang tersebar di wilayah indonesia serta papua. Sebelum acara, rupanya sudah didesain sedemikianrupa dari pemilik hotel setelah sebelum ada jadwal pelaksanaan acara tersebut, sehingga yang bersangkutan mendesain semua cara yang akan mengacaukan acara berlangsung.
Pada awal pengelihatan atau mimpi saya, tidak diperlihatkan topik acara atau kegiatan namun yang rasakan abstrak adalah apa yang kami sampaikan pendapatnya kepada pemimpin sidang memang sesuai dengan rasional dan terus memberi kesempatan untuk menyampaikan pikiran dan usul, saran dan tanggapan sehingga lawan atau ras melayu yang disebutkan sebelumnya, sehingga membangkita amarah dan menyerang kami. Dalam aksi penyerangan, kami juga serang tidak tinggal diam tetapi saling menyerang hampir 4 (empat) jam lebih yang rasakan dalam mimpi itu.
Kemudian semua kami orang papua yang hadir dalam acara dibunuh habis-habisan dengan pedang, pisau dan alat tajam lain dan buang di jurang yang dekat dengan hotel atau tempat acara. Saya melihatnya sudah ada desain tertentu sehingga kami benar-benar dilakukan dengan dengan tidak ada pengampunan baik, dipotong langsung di imingi dengan cara lain unuk kami percaya semisal dalam kamar, WC dan lain-lain.
Namun semua itu saya tidak nyawa mahasiswa papua satupun yang sudah dipotong, kelihatan disekitar tetapi dalam mimpinya kami dihabisi dan buang langsung sehingga tidak melihat mayat. Termasuk saya ada keluarga bangsa melayu yang bisa tolong numpang dalam kamarnya, namun tidak lama kemdian di panggil untuk keluar dan katanya masalah sudah aman. Lalu saya keluar ada satu pengawal utusan khusus dari pihak bangsa melayu dalam perjalanan menuju suatu tempat, tiba-tiba pengawal tersebut mengambil pisau pendek besar berwarnah bening langsung menikam saya begini saya tidak siapa dia secara tiba-tiba pegang tangannnya. Yang melakukan hal ini sebagian dari mereka (melayu), sebelum melakukan aksinya tersebut saya sudah melihat dan membaca rencana jahat dan saat itu saya langsung jauh dari dia.
Setelah itu saya bertemu dengan kawan-kawan saya dari papua disuatu tempat tidak jauh tempat acara dan kejadian. Kemudian kami saling mencari dan kumpul kembali, namun hanya satu orang yang kami tidak ditemukan. Dalam aksi sebelumnya diantara mereka juga saling bunuh, antara membelah bangsa malenesia (Papua) dan melayu (Indonesia) dan akhirnya kami berhasil memenangkan pertarungan tersebut baik gagasan maupun fisik. Sepanjang kami balik menju kampung halaman, saya melihat bendera bintang gejora baik besar kecil sepanjang jalan. Sebelum kami balik kepapua berhasil membentengkan bendera bintang kejora dengan suara yang keras papua free forever to independent.
Dalam perjalanan menujuh have independen west papua, saya bertemu Anderias Mirin Pdt. tua bahasa lokal wilayah suku Mek Kabupaten Yahukimo dan Dr. Beny Giay selaku ketua sinode gereja GIMI di tanah papua. Kedua beliau menyampaikan selamat kepada kami pemuda dan mahasiswa papua dengan rasa sedih menangis karena terharu melihat kemenangan kami. Dalam kata-kata mereka mengatakan dengan demikian inilah yang Tuhan hendaki, selama sekian tahun perjuang melawan, tidak mengenal takut, sedih, bosan, lela dan pandang menyerah demi selamatkan bumi cenderawasih akhirnya hari ini dunia menjadi saksi hidup atas kemerdekaan bangsa papua barat.
Jalan menujuh papua, sangat indah dengan rumput hijau yang penuh dengan pohon yang sejuk di tengah pohon tersebut ada spanduk bendera papua yang tuliskan Free west papua. Bendera tersebut, ada banyak macam besar, kecil dan bahkan paling kecil.
Sesampainya kami dipapua disamput dengan berbagai cara dari rakyat papua atas kemenangan yang kami rai. Dalam mimpi saya seolah-olah kami di jakarta atau inggris jadi rai kemerdekaan bukan dari pulau papua melainkan dari tempat lain. Dan kemerdekan tersebut, bawah di papua untuk melanjutkan misi kebebasan papua barat.
Mimpi ini terjadi sesudah saya mendapat berita terapdate tentang penolakan RUU otonomi plus papua (Program Legislasi Nasional)  oleh DPR RI pusat dibawah atas perjuangan Wiliam Wandik anggota DPR RI dari Kabupaten Yalimo Papua dari fraksi partai Demokrat. Setelah melihat dan mendengar kenyataan tersebuat semua pemimpin besar papua memintah Refrendum. Pada hari senin tanggal 15/06/2015 pukul.15 lebih di jl. Rappocini Raya Lr.9, kontrakan 2 Ikatan Pelajar Mahasiswa Yahukimo Di Kota Studi Makassar
(Mimpi Viktor Mirin)

0 komentar:

Posting Komentar